Selasa, 10 Mei 2016

anemia


A. Latar belakang

 Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah

Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization ( WHO ) memperkirakan bahwa 35 - 75 %  ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia,  diperkirakan 600.000 wanita meninggal dunia setiap tahun akibat komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas.

 Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan kematian tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah sebagai penyebab komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, dan segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.

Berdasarkan Survey Demografi Dan Kesehatan Indonesia                         ( SDKI ) tahun 2007 Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia tertinggi di Asia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Dapat dibandingkan dengan negara Asia lainnya yaitu pada tahun 2006 seperti Malaysia 30 per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, dan Vietnam 95 per 100.000 kelahiran hidup. Anonymous, di akses pada tanggal 24 Juli 2012

Sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Komplikasi yang paling sering dari perdarahan pasca persalinan adalah anemia. Jika kehamilan terjadi pada seorang ibu yang telah menderita anemia, maka perdarahan pasca persalinan dapat memperberat keadaan anemia dan dapat berakibat kematian. Penyakit  yang merupakan penyebab tidak langsung antara lain anemia, malaria, hepatitis, dan tuberkulosis. Pada waktu persalinan, diperkirakan ibu kehilangan darah 1.000 ml tetapi tidak mengakibatkan kematian pada ibu sehat, dan apabila terjadi pada ibu anemia, kehilangan darah kurang dari itu dapat berakibat kematian.

Jumlah kematian ibu yang dilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan pada tahun 2009 sebanyak 118 orang atau 78,84 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu tersebut terdiri dari kematian ibu hamil ( 19 % ), kematian ibu bersalin ( 46 % ), dan kematian ibu nifas ( 35 % ).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Makassar periode Tahun 2009 jumlah kematian ibu sebanyak 102 orang, perdarahan 59 orang, hipertensi 31 orang, dan infeksi 12 orang.

Hapsari, http://datinkesulsel. Files. Wordpress.com, di akses tanggal 22 September 2012

Selama kehamilan terjadi anemia berdasarkan factor-factor yang mempengaruhi pembentukan sel darah merah adalah sebagai berikut :

1)  Komponen / bahan yang ada pada makanan, yaitu :

a)  Protein, Glukosa, Lemak

b)  Vitamin B12, B6, C dan Asam folat

c)  Elemen Dasar :Fe, Ion, Cu, Zink.

2)  Sumber pembentukan darah, yaitu : sum-sum tulang

3)  Kemampuan reabsorbsi usus halus terhadap makanan

4)  Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari, sel-sel darah yang sudah tua di hancurkan kembali menjadi bahan baku untuk membentuk sel darah baru.

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah di kemukakan di atas maka masalah dalam pembahasan ini adalah bagaimana cara mencegah dan menagani anemia dalam kehamilan.

C. Tujuan Penulisan

1.    Tujuan Umum

Mampu memahami secara umum tentang anemia dan melaksanakan asuhan kebidanan yang komprehensif.

2.    Tujuan Khusus

Memahami hal-hal yang berkaitan dengan anemia yaitu :

a)  Definisi

b)  Klasisfikasi 

c)  Macam-macam

d)  Etiologi 

e)  Patofisiologi

f)   Tanda dan gejala

g)  Pencegahan

h) penatalaksanaan

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini adalah :

1.  Sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Asuhan Kebidanan lanjut II DIV Klinik PolTekKes Kemenkes Makassar.

2.  Sebagai salah satu sumberinformasi/pengetahuan  bagi rekan mahasiswa di DIV Klinik PolTekKes Kemenkes Makassar.

3.  Bagi penulis dapat menambah pengetahuan dan keterampilan pada kasus anemia pada ibu hamil.

E.   Metode Memperoleh Data

Dalam  menyusun makalah inidigunakan dasar teori.  Metode yang digunakan adalah sebagai berikut

1.    Studi kepustakaan

Mempelajari buku – buku, mengakses data dari internet tentang profil kesehatan yang relevan tentang anemia.

2.    Membuat sendiri data (data fiktif ) untuk studi kasus sebagai bahan/contoh pada kasus anemia.

Dengan menggunakan pendekatan proses Manajemen Kebidanan Komprehensif yang meliputi

a)  Pengkajian dan analisa data dasar

b)  Merumuskan diagnosa dan masalah aktual

c)  Merumuskan diagnosa masalah potensial

d)  Menilai perlunya tindakan segera

e)  Merencanakan tindakan (intervensi)

f)   Melakukan tindakan (implementasi)

g)    Evaluasi hasil asuhan kebidanan

h) Melakukan dokumentasi


 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Beberapa pengertian anemia menurut :

1.  Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin yang di jumpai selama kehamilan pada wanita sehat yang tidak mengalami defisiensi besi atau folat yang di sebabkan oleh penambahan volume plasma yang relative lebih besar dari pada penambahan massa hemoglobin dan volume sel darah. (Cunningham G,2005;h.1463)

2.  Anemia didefenisikan sebagai penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah.anemia yang diterima secara umum adalah kadar Hb kurang dari 12,0 gr/100 ml dan wanita hamil 11,0 g/dl. ( Varney H,2006.;h.623)

3.  Anemia didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentarsi Hb, atau hitung eritrosit di bawah batas” normal “. Dimana umumnya ibu hamil dianggap anemi jika kadar hemoglobin dibawah 11 gr / dl atau hematokrit kurang dari 33 %.( Prawirohardjo, 2008;h.775)

4.  Anemia adalah penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen; hal tersebut dapat terjadi akibat penurunan Sel Darah Merah (SDM), dan / atau penurunan hemoglobin (Hb) dalam darah.

(Fraser Diane dan Cooper  A Margaret, 2009;h.328).

5.  Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11g% pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 g% pada trimester 2. (Saifuddin AB, 2007;h.281)

B. Klasifikasi anemia

1.  Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:    

a)    Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%

b)    Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%

c)    Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%

d)    Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%






Batasan Anemia (Menurut DEPKES RI)

Kelompok

Batas Normal Haemoglobin

Anak Balita

11 gram %

Anak Usia Sekolah

12 gram %

Wanita Dewasa

12 gram %

Laki-laki Dewasa

13 gram %

Ibu Hamil

11 gram %

Ibu Menyusui > 3 bulan

12 gram %








2. Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat dibagi 3 kategori yaitu (Manuaba, 2002):

1)  Anemia Ringan      : Kadar Hb 9 – 11 gr%

2)  Anemia Sedang     : Kadar Hb 7 – 8 gr%

3)  Anemia Berat          : Kadar Hb < 7 gr%

C. Macam macam anemia

1.  Anemia defisiensi besi (62,3%)

Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)

2.  Anemia megaloblastik  (29,0%)

Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam folik  dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.

3.  Anemia anemia hipoblastik (8,0%)

Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel-sel darah merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :

a)  Darah tepi lengkap

b)  Pemeriksaan fungsi sterna

c)  Pemeriksaan retikulosit, dll

4.  Anemia hemolitik (0,7%)

Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah nerah yang lebih cepat dari pembuatannya.

D. Etiologi anemia

1.  Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)

a)  Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)

1)  Kekurangan zat besi

2)  Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang mengakibatkan tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)

3)  Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia Tenggara)

4)  Keracuanan timah

5)  Penyakit kronis (infeksi, tumor)

b)  Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)

1)  Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat

Kehilangan sel darah merah akut.

2)  Gangguan hemolisis darah

(a)  Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)

(b)  Ganggauan C hemoglobin

(c)  Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara

(d)  Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)

(e)  Anemia hemolitik (efek samping obat)

(f)   Anemia hemolisis autoimun

3)  Penurunan produksi sel darah merah

(a)  Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yamg mengancam jiwa)

(b)  Penyakit kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)

4)  Ekpansi berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan

c)  Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)

1)  Kekurangan vitamin B12

2)  Kekurangan asam folat

3)  Hipotiroid

4)  Kecanduan alkohol

5)  Penyakit hati dan ginjal kronis

2.  Penyebab anemia pada kehamilan (Cunningham G,2005;h.1464)

a)  Anemia defisiensi besi

b)  Anemia akibat kehilangan darah akut

c)  Anemia pada peradangan atau keganasan

d)  Anemia megaloblastik

e)  Anemia hemolitik

f)   Anemia aplastik

g)  Anemia Hipoplastik 

E. Fisiologi/patologi

1.  Fisiologi dan patologi (Wiknjosastro,2006,Hal.448-450)

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia) merupakan hasil dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh. Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10 ml.

     Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 % secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologi dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 gr%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar