Kamis, 28 April 2016

PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Di zaman sekarang ini Pekerja Seks Komersial bukan lagi menjadi hal yang tak biasa dikalangan masyarakat terutama remaja. Seperti diketahui bahwa PSK sangat identik dengan  penyakit-penyakit kelamin. Namun penyakit yang terjadi pada wanita yang berhubungan dengan alat reproduksinya sebagian besar kurang mendapat perhatian.
Penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit menular ini semakin tinggi karena semakin bebasnya hubungan seksual. Dalam melakukan hubungan seksual sebagian remaja tidak terlindungi dari pengaruh lingkungan, sehingga menjadikan anak tersebut seorang pekerja seks komersial.
Namun tidak menutup kemungkinan wanita-wanita yang status ekonominya rendah, ataupun ditinggal pasangannya menjadikan dia sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK) atau biasa disebut dengan pelacur.
Pelacuran menjadi hal yang problematis. Disatu sisi, dalam stigna ajaran agama, pelacuran merupakan kemungkaran dan dosa. Sementara disisi lain, pelacuran adalah kenyataan yang sulit diberantas, bahkan kian mewabah dengan segala hal yang  melatarinya. PSK dalam menjalani pekerjaannya mempunyai alasan-alasan yang berbeda-beda akan tetapi pada umumnya adalah mencari uang.

B. TUJUAN
a.       Untuk mengetahui pengertian PSK
b.      Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya PSK
c.       Untuk mengetahui penanggulangan masalah PSK

BAB II
PEMBAHASAAN


A.    PENGERTIAN PSK

Sebelum istilah PSK diperkenalkan, dahulu istilah yang kita kenal adalah pelacuran. Namun oleh kalangan feminis diubah untuk mencoba mengangkat posisi sosial pelacur menjadi setara dengan orang pencari nafkah lainnya, dan berlaku tidak hanya bagi perempuan saja tetapi juga seseorang yang secara anatomis laki-laki, akan tetapi secara psikologis merasa dan menganggap dirinya seorang perempuan.
Pekerja seks komersial adalah suatu pekerjaan dimana seorang perempuan menggunakan atau mengeksploitasi tubuhya dengan melakukan hubungan seksual untuk mendapatkan uang.
Saat ini tingkat kemoralan bangsa Indonesia  semakin terpuruk, hal ini terbukti dengan tingginya jumlah pekerja seks komersial. Akibatnya, semakin banyak ditemukan penyakit menular seksual. Profesi sebagai pekerja seks komersial dengan penyakit menular seksual merupakan satu lingkaran setan. Biasanya penyakit menular seksual ini sebagian besar diidap oleh PSK, dimana dalam menjajakan dirinya terhadap pasangan kencan yang berganti-ganti tanpa menggunakan pengaman seperti kondom.
Permasalahan yang berkenaan dengan pekerja seks diindonesia adalah tingkat perekonomian yang semakin mencekik kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini sangat dirasakan oleh masyarakat miskin, yang memaksa untuk menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

B.   FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB PSK
1.      Tidak adanya undang-undang yang melarang pelacuran, juga tidak adanya larangan-larangan terhadap orang-orang yang melakukan pelacuran.
2.      Adanya dorongan keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnya di luar ikatan perkawinan.
3.      Memberontak terhadap otoritas orang tua.
4.      Adanya kebutuhan seks yang normal akan tetapi tiadak dipuaskan oleh pihak suami, misalnya karena suami impoten.
5.      Ajakan teman-teman sekampung atau sekota yang sudah terjun lebih dahulu dalam dunai pelacuran.
6.      Dekadensi moral, merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang mengenyam kesejahteraan hidup dan memutarbalikan nilai-nilai pernikahan sejati.
7.      Bertemunya macam-macam kebudayaan asing dan kebudayaan setempat.
8.      Perkembangan kota-kota, daerah-daerah, pelabuhan dan industri yang sangat cepat dan menyerap banyak tenaga buruh serta pegawai.
9.      Kesulitan hidup atau tekanan ekonomi, kemiskinan.
10.  Nafsu seks yang abnormal.
11.  Akibat dari pergaulan bebas dan gaya hidup yang permisif.
12.  Adanya keinginan atau dorongan untuk menyalurkan kebutuhan seks.
13.  Bujuk rayu laki-laki dan atau calo, penipuan.
14.  Stimulasi seksual melalui film, gambar, dan bacaan.
15.  Disorganisasi dan disintegrasi kehidupan keluarga.
16.  Ambisi besar mendapatkan status sosial ekonomi tinggi.
17.  Korban trafficking berlatar belakang pelayan atau pembantu rumah tangga.
18.  Pecandu narkoba.
19.  Traumatis cinta, sakit hati di tinggal pacar dalam kondisi tidak perawan.
20.  Kekerasan seksua

C.   FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG PERILAKU  SEKS PADA REMAJA
Pekerja seks komersial kebanyakan terjadi pada remaja yang diawali dengan terjadinya pergaulan kearah seks bebas.dimana menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan seks adalah sebagai berikut :
1.    Tekanan yang Datang dari Teman Pergaulannya
Lingkungan pergaulan yang dimasuki oleh seorang remaja dapat juga berpengaruh untuk menekan temannya yang belum melakukan hubungan seks, bagi remaja tersebut tekanan dari teman-temannya itu dirasakan lebih kuat dari pada yang didapat dari pacarnya sendiri.
2.    Adanya Tekanan dari Pacar
karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa.
3.    Adanya Kebutuhan Badaniah
Seks menurut para ahli merupakan kebutuhan dasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, jadi wajar jika semua orang tidak terkecuali remaja, menginginkan hubungan seks ini, sekalipun akibat dari perbuatannya tersebut tidak sepadan dengan resiko yang akan dihadapinya.



4.    Rasa Penasaran
Pada usia remaja. keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya, maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong mereka untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan sesuai dengan apa yang diharapkan.
5.    Pelampiasan Diri
factor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.
Faktor lainnya datang dari lingkungan keluarga. bagi seorang remaja mungkin aturan yang diterapkan oleh kedua orang tuanya tidak dibuat berdasarkan kepentingan kedua belah pihak (orang tua dan anak), akibatnya remaja tersebut merasa tertekan sehingga ingin membebaskan diri dengan menunjukkan sikap sebagai pemberontak, yang salah satunya dalam masalah seks.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak di kehendaki, perlu ada perhatian dari kita bersama dengan cara memberikan informasi yang cukup mengenai pendidikan seks dan Pendidikan agama, Kalau tidak ada informasi dan pendidikan agama di khawatirkan remaja cendrung menyalah gunakan hasrat seksualnya tanpa kendali dan tanpa pencegahan sama sekali. semua menyedihkan, dan sekaligus berbahaya, hanya karena kurangnya tuntunan seksualitas yang merupakan bagian dari kemanusiaan kita sendiri. Kalau dikaitkan dengan kondisi saat ini maka sudah sewajarnyalah kita mendukung RUU APP.

D.   PERSOALAN–PERSOALAN PSIKOLOGI
a.       Akibat gaya hidup modern
Seorang perempuan pastinya ingin tampil dengan keindahan tubuh dan barang-barang yang dikenakannya. Namun ada dari beberapa mereka yang terpojok karena masalah keuangan untuk pemenuhan keinginan tersebut maka mereka mengambil jalan akhir dengan menjadi PSK untuk pemuasan dirinya.
b.      Broken Home
Kehidupan keluarga yang kurang baik dapat memaksa seseorang remaja untuk melakukan hal-hal yang kurang baik diluar rumah dan itu dimanfaatkan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan mengajaknya bekerja sebagai PSK.

c.       Kenangan masa kecil yang buruk
Tindak pelecehan yang semakin meningkat pada seorang perempuan bahkan adanya pemerkosaan pada anak kecil bisa menajdi faktor dia menajdi seorang PSK.
E.   DAMPAK YANG DITIMBULKAN BILA BERPROFESI SEBAGAI PSK
1.     Keluarga dan masyarakat tidak dapat lagi memandang nilainya sebagai seorang    perempuan.
2.     Stabilitas sosial pada dirinya akan terhambat, karena masyarakat hanya akan selalu mencemooh dirinya.
3.     Memberikan dua buruk bagi keluarga.
4.     Mempermudah penyebaran penyakit menular seksual, seperti :
·         HIV / AIDS
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah sindroma dengan gejala penyakit infeksi oportunistik atau kanker tertentu akibat menurunnya system kekebalan tubuh oleh infeksi Human immune deficiency virus (HIV).sebagian besar (75 %) penularan terjadi melalui hubungan seksual.
·         Gonorhoe
Gonorhoe adalah PMS yang paling sering ditemukan dan paling mudah ditegakkan diagnosisnya. Nama awam penyakit kelamin ini adalah ”kencing nanah”. Masa inkubasi 3-5 hari.
Ø  Kuman penyebab : Neisseria gonorhoe
Ø  Perantara : Manusia
Ø  Tempat kuman keluar : penis, vagina, anus, mulut
Ø  Tempat kuman masuk : penis, vagina, anus, mulut.
Ø  Cara penularan : kontak seksual langsung
·         Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, syaraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan kepada bayi tersebut. Sifilis sering dikenal sebagai raja singa.
Ø  Kuman penyebab : Triponema pallidum
Ø  Perantara : Manusia
Ø  Tempat kuman keluar : Penis, vagina, mulut, dan ibu hamil kepada bayinya.
Ø  Cara penularan : Kontak seksual, ibu kepada bayinya
Ø  Tempat kuman masuk : Penis, vagina, anus, mulut, tranfusi
·         Herpes Genetalia
Herpes genitalis (HG) merupakan IMS virus yang menempati urutan ke dua tersering didunia dan merupakan penyebab ulkus genital tersering di Negara maju.
Ø  Nama lain : Jengger ayam (genital warts)
Ø   Penyebab : Papilioma virus
Ø  Perantara : Manusia
Ø  Tempat kuman keluar : Penis, vagina, anus
Ø  Cara penularan : hubungan seksual dengan pasangan yang telah terinfeksi dan bisa juga secara vertical dari ibu kepada janin yang di kandungnya.
Ø  Tempat kuman masuk : penis, vagina, anus.

F.    ASPEK KESEHATAN REPRODUKSI
Tidak dapat disangkal bahwa masalah PSK sangat erat kaitannya dengan kesehatan reproduksi dan masalah ketimpang status sosial kaum perempuan. Perilaku seksual yang selalu berganti pasangan membuat para PSK mempunyai resiko yang tinggi untuk tertulari dan menularkan penyakit seksual.
Disebagian besar lokalisasi, pemeliharaan kesehatan bagi pekerjanya dilakukan oleh para medis atas inisiatif sendiri. Mengingat kualitas paramedik diindonesia pada umumnya, sangat sulit diharapkan bahwa mereka akan melakukan penyuluhan dan konseling tentang penyakit menular seksual kelokasi-lokasi PSK.
Pengabaian terhadap masalah ini hanya karena PSK secara resmi dianggap tidak ada. Padahal pengabaian ini akan memperbesar resiko mereka dan para pelanggan mereka untuk tertular penyakit seksual. Pada gilirannya para pelanggan itu mereka untuk tertular penyakit pada keluarganya sendiri. Pemerintah sendiri mengalami kesulitan untuk mendeteksi perilaku seksual masyarakat, terutama kaum remaja yang mencari pemuasan seksual dengan PSK.




G.    PENANGANAN MASALAH PSK
1.     Agama
Disinilah peran orang tua menanamkan prinsip islam untuk tidak mempergunakan hidupnya untuk melakukan perbuatan yang negative dan menamakan prinsip hidup yang beriman dan bertaqwa.
2.     Keluarga
·         Meningkatkan pendidikan anak-anak terutama mengenalkan pendidikan seks secara dini agar terhindar dari perilaku seks bebas.
·         Meningkatkan bimbingan agama sebagai tameng agar terhindar dari perbuatan dosa.
3.     Masyarakat
·         Meningkatkan kepedulian dan melakukan pendekatan terhadap kehidupan PSK.
4.     Pemerintah
·         Memperbanyak tempat atau panti rehabilitasi.
·         Meregulasi undang-undang khusus tentang PSK.
·         Meningkatkan keamanan dengan lebih menggiatkan rajia lokalisasi PSK untuk dijaring dan mendapatkan rehabilitasi.

H.    PENANGGULANGAN PROSTITUSI
a.       Preventif
1)      Penyempurnaan undang-undang larangan atau pengaturan penyelenggaraan pelacuran.
2)      Intensifikasi pendidikan keagamaan
3)      Kesibukan untuk penyaluran energi yang positif
4)      Memperluas lapangan kerja
5)      Pendidikan seks
6)      Koordinasi berbagai instansi untuk pecegahan atau penyebaran pelacuran
7)      Penyitaan buku, film, dan gambar porno
8)      Meningkatkan kesejahteraan rakyat

b.      Represif dan Kuratif (menekan, menghapuskan, dan menyembuhkan perempuan dari ketunasusilaannya)
1)      Melakukan pengawasan dan kontrol yang sangat ketat terhadap lokalisasi yang sering ditafsirkan sebagai legalisasi
2)      Aktifitas rehabilitasi dan resosialisasi
3)      Penyempurnaan tempat penampungan dan pembinaan
4)      Pemberian pengobatan
5)      Membuka lapangan kerja baru
6)      Pendekatan keluarga
7)      Mencarikan pasangan hidup
8)      Pemerataan penduduk dan perluasan lapangan kerja



Contoh Kasus PSK
PSK Indonesia Dibunuh di Apartemen Mewah Hong Kong

Petugas mengevakuasi mayat seorang wanita yang terbunuh di sebuah flat di distrik Wan chai, Hong Kong, 1 November 2014. Salah satu wanita tersebut diduga WNI yang bekerja sebagai pekerja seks komersial di Hong Kong. REUTERS/Tyrone Siu
TEMPO.CO, Wan Chai - Polisi Hong Kong menangkap Rurik Jutting, seorang lelaki yang diduga membunuh dua wanita di apartemen mewahnya di wilayah Wan Chai, Hong Kong. Dua wanita yang dibunuh Jutting ditemukan dalam kondisi tanpa busana dengan luka di leher mereka.

"Kami menangkap seorang pria tanggal 1 November lalu sehubungan dengan kasus pembunuhan di sebuah apartemen di wilayah Wan Chai, Hong Kong," kata polisi, seperti dilaporkan The Telegraph, Ahad, 2 November 2014.

Salah satu korban pembunuhan adalah Sumarti Ningsih, seorang wanita asal Indonesia, yang diduga bekerja sebagai pekerja seks komersial di Hong Kong. Ningsih ditemukan tewas di dalam sebuah koper yang tergeletak di balkon apartemen.

Satu wanita PSK lainnya diduga berasal dari Filipina. Dia ditemukan tewas dalam keadaan telanjang di lantai. "Ningsih meninggal lima hari sebelumnya," kata polisi.

Polisi Hong Kong menyatakan kasus ini terungkap saat Jutting pulang ke apartemennya dengan dua gadis setelah pesta Halloween pada 31 Oktober 2014. Berbarengan dengan itu, polisi menerima laporan ada dua orang wanita tewas.

Bermodal rekaman kamera CCTV apartemen, polisi menduga Jutting adalah pelakunya. Saat polisi datang ke apartemennya, Jutting terlihat sangat gelisah. Polisi lalu menyadari bahwa ada dua mayat perempuan dengan leher tergorok dan luka tusuk.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pekerja seks komersial atau disebut juga dengan Pelacur adalah profesi yang menjual jasa untuk memuaskan kebutuhan seksual pelanggan demi mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat. Faktor-fakor penyebab utama adanya psk tidak lain karena faktor ekonomi yaitu kemiskinan. Selain itu ada juga faktor penipuan, kekerasan seksual,pornografi dan faktor psikologi. Secara garis besar tidak ada pasal khusus yang mengatur tindak pidana pelacuran. Akan tetapi biasanya masyarakat menghukum mereka dengan cara mengucilkan para psk atau mengusirnya dari kampungnnya. Dari sekian banyak kasus-kasus PSK yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, ini menandakan bahwa status hukum mengenai PSK masih lemah.

B.     SARAN
Dalam makalah ini menjelaskan tentang apa itu PSK, penyebab adanya PSK serta penanganannya. Jadi kita sebagai seorang bidan maupun masyarakat hendaknya dapat mengurangi penyebaran penyakit menular seksual yang ditularkan oleh pekerja seks komersial, dengan cara penyuluhan tentang penggunaan kondom serta membatu pemerintah untuk mengontrol remaja-remaja agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas khususnya pergaulan seks bebas.