Minggu, 17 April 2016

Proses kehamilan


PROSES KEHAMILAN
Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma laki laki  ( Fertilisasi ).  Hasil pembuahan akan menghasilkan zigot, yang lalu berkembang ( dengan cara pembelahan sel secara besar besaran ) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri berlangsung setelah terjadinya hubungan seksual antar lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual akan menghasilkan pembuahan.
Pembuahan hanya dapat terjadi ketika wanita sedang dalam masa subur. Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi.
1.      OVULASI
Ovulasi merupakan suatu proses dimana ovarium melepaskan sebuah sel telur atau ovum setiap bulannya. Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir/menarki.
2.      SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis berasal dari kata sperma dan genesis (pembelahan). Pada spermatogenesis terjadi pembelahan secara mitosis dan meiosis. Spermatogenesis merupakan tahap atau fase-fase pendewasaan sperma di epididimis. Setiap satu spermatogonium akan menghasilkan empat sperma matang.
            Tahap spermatogenesis :
a)      Spermatogonium
Spermatogonium merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis. Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
b)     Spermatosit primer
Spermatosit primer merupakan mitosis dari spermatogonium. Pada tahap ini tidak terjadi pembelahan. Spermatosit primer terbentuk dari 46 kromosom dan 4N kromatid.
c)      Spermatosit sekunder
Spermatosit sekunder merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan 2N kromatid.
d)     Spermatid
Spermatid merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid.
e)      Sperma
Sperma merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.

PERJALANAN SPERMA





Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta sperma yang segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII  untuk membuahi sel telur. Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit. Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam. Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yang berada didalam saluran reproduksi wanita.
Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi, umumnya didaerah ampula/infundibulum. Ovum yang dilepaskan saat ovulasi dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata.  Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain.
v  Setelah terjadi konsepsi :
a)      stadium MORULA
Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii menjadi beberapa sel.
b)     stadium BLASTULA
Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi dan menanam kan diri pada endometrium.
Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam  tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.
4.      HORMON KEHAMILAN
HCG – human chorionic gonadotropin  
HCG adalah hormon yang berada dalam darah yang dibentuk oleh sel pembentuk plasenta dalam waktu beberapa minggu pasca konsepsi. HCG dapat di deteksi dalam darah atau air seni setelah beberapa minggu
v  Plasenta
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh              vili korialis. Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
      Fungsi plasenta yaitu :
a)      Nutrisi à alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
b)      Ekskresi àalat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
c)      Respirasi à menyalurkan O2 dari ibu ke janin
d)     Alat pembentuk hormone (Endokrin)
e)      Imunologi à Alat penyalur antibody dari ibu ke janin
f)       Farmakologi à menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.

v  Cairan Amnion (Air Ketuban)
Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai rongga amnion. Di dalam ruang ini terdapat cairan amnion à AIR KETUBAN .
a)      Faal Air Ketuban
Cairan amnion normalnya berwarna putih , agak keruh  mempunyai bau yang khas agak amis dan manis. mempunyai berat jenis 1,008 yang seiring dengan tuannya kehamilan akan menurun dari 1,025 menjadi 1,010.
Asal dari cairan amnion belum diketahui dengan pasti , dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut  Diduga cairan ini berasal dari lapisan amnion sementara teori lain menyebutkan berasal dari Plasenta. Cairan Amnion merupakan salah satu sistem komunikasi antara janin dan ibu.
                        Fungsi Cairan Amnion :
Ø  Melindungi janin dari trauma
Ø  Tempat perkembangan musculoskeletal janin
Ø  Menjaga suhu tubuh janin
Ø  Meratakan tekanan uterus pada partus
Ø  Membersihkan jalan lahir sehingga bayi kurang mengalami infeksi
Ø  Menjaga perkembangan dan pertumbuhan normal dari paru-paru dan traktus gastro intestinalis
Pengukuran Cairan Amnion :
Ø  Untuk melihat adanya resiko kematian janin.
Ø  Ultrasonografi telah digunakan dalam mengukur jumlah cairan amnion, seperti indeks cairan amnion , kantong vertika terbesar , dan pengukuran biofisik profil
Ø  Volume cairan amnion pada saat aterm berkisar antara 1000-1500 ml

PERKEMBANGAN FETUS

Ø  Setelah proses implantasi, sejumlah sel berkembang menjadi plasenta dan sel lainnya menjadi mudigah.
Ø  Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai terjadi pembentukan otak, sumsum tulang belakang, dan jantung.
Ø  Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak jantung janin
Ø  Talipusat terlihat setelah minggu ke 7
Ø  Mudigah disebut sebagai janin setelah kehamilan 8 minggu atau sekitar 2.5 cm.
Ø  Persalinan aterm terjadi pada kehamilan 40 minggu

1.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 4 Minggu (proses pembentukan organ)
Ø  Sudah mulai terlihat struktur yang akan membentuk muka dan leher.
Ø  Terjadi perkembangan pembentukan jantung dan pembuluh darah
Ø  Terjadi pula pembentukan paru, lambung dan hepar.
Ø  Umumnya tes kehamilan sudah positip.
2.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 8 Minggu (pembentukan ekstremitas,bagian wajah)
Ø  Ukuran mencapai seukuran buah anggur – diameter sekitar 2.5 cm.
Ø  Telah terjadi pembentukan kelopak mata dan telinga ; kadang-kadang terlihat adanya pangkal hidung
Ø  Tungkai dan lengan sudah terbentuk secara lengkap
Ø  Jari-jari sudah semakin panjang dan terpisah satu sama lain. 
3.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 12 Minggu (sudah mulai bisa dirasakan)
Ø  Panjang janin sekitar 5 cm, mulai terlihat gerakan janin.
Ø  Rahim mulai dapat diraba pada perabaan dinding perut.
Ø  Dengan alat khusus, sudah dapat didengar detik jantung janin
Ø  Alat kelamin sudah mulai jelas..
4.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 16 Minggu (mata berkedip, system sirkulasi sempurna, sidik jari +)
Ø  Panjang janin sekitar 11-12 cm dan berat sekitar 250 gram
Ø  Rahim teraba sekitar pertengahan simfisis pusat
Ø  Mata sudah dapat berkedip dan proses pembentukan jantung dan pembuluh darah sudah sempurna.
Ø  Jari-jari tangan sudah memiliki sidik jari.
5.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 20 Minggu (menghisap ibu jari, ada gerakan,)
Ø  Panjang sekitar 25 cm dan berat sekitar 450 gram
Ø  Tinggi rahim sekitar pusar
Ø  Janin sudah dapat mengisap ibu jari, menyeringai .
Ø  Terasa gerakan janin
6.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 24 Minggu (bayi mrasakan naik dan turun)
Ø  Berat janin sekitar 600 gram.
Ø  Memberikan respon terhadap suara, gerakan.
Ø  Seringkali dapat dirasakan adanya gerakan – gerakan janin
Ø  Dapat merasakan gerakan naik atau turun oleh karena organ telinga yang sudah terbentuk dengan baik.

7.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 28 Minggu (ksmpatan hidup bayi premature >)
Ø  Berat janin sekitar 1 kilogram
Ø  Umumnya sudah berada pada posisinya
Ø  Kesempatan hidup cukup besar bila terpaksa harus dilahirkan sebagai bayi prematur
Ø  Waspada terhadap gejala persalinan preterm
8.      Perkembangan Janin pada Kehamilan 32 Minggu
Ø  Berat janin sekitar 2 kg.
Ø  Kulit sudah tidak terlampau keriput oleh karena sudah mulai terjadi pembentukan lemak dibawah kulit
Ø  Persiapkan laktasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar